Panduan Lengkap Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
 
								Studi kelayakan bisnis adalah analisis menyeluruh untuk menilai apakah sebuah ide usaha layak dijalankan dari sisi pasar, teknis, keuangan, hukum, lingkungan, dan manajemen. Tujuan utamanya adalah mengurangi risiko, memperkirakan potensi keuntungan, dan memberikan dasar keputusan yang objektif bagi pemilik bisnis dan investor di Indonesia.
Dalam pasar Indonesia yang kompetitif, studi kelayakan membantu pemilik usaha memahami perilaku konsumen lokal, struktur biaya, regulasi, dan dinamika persaingan di wilayah tertentu. Hasilnya digunakan untuk menentukan strategi masuk pasar, skala operasi, serta kebutuhan pendanaan yang realistis.
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah proses sistematis untuk menguji apakah sebuah rencana usaha dapat dijalankan secara berkelanjutan. Proses ini mencakup pengumpulan data, analisis, dan penyusunan rekomendasi terkait kelayakan operasional dan finansial.
Perbedaan dengan rencana bisnis:
- Studi kelayakan menjawab pertanyaan layak atau tidak layak dilakukan. Fokus pada evaluasi awal sebelum implementasi.
- Rencana bisnis menjelaskan cara mengeksekusi usaha yang sudah dinyatakan layak. Fokus pada strategi, pemasaran, dan proyeksi operasional yang lebih detail.
Mengapa penting di Indonesia:
- Kondisi pasar yang berbeda antar kota menuntut validasi permintaan lokal.
- Akses pembiayaan sering mensyaratkan dokumen studi kelayakan yang kredibel.
- Perizinan dan kepatuhan memerlukan analisis hukum yang jelas agar operasional tidak terkendala.
Baca Juga: Mengapa Perencanaan Bisnis Penting untuk Melindungi Aset dan Modal
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Sumber: Freepik
Tujuan studi kelayakan bisnis adalah memastikan ide usaha memiliki peluang pasar, operasi yang efisien, dan proyeksi keuangan yang sehat sehingga keputusan investasi dapat diambil secara objektif.
Rincian tujuan utama:
- Menilai potensi pasar
 Validasi kebutuhan pelanggan, ukuran pasar, segmen prioritas, dan peta pesaing di wilayah Indonesia yang dituju.
- Mengukur kelayakan teknis dan operasional
 Menentukan kebutuhan lokasi, fasilitas, pemasok, SDM, dan teknologi agar proses berjalan stabil.
- Menyusun proyeksi keuangan
 Menghitung kebutuhan modal, biaya tetap dan variabel, pendapatan, arus kas, serta indikator kelayakan seperti NPV, IRR, dan Payback Period.
- Memastikan kepatuhan hukum dan perizinan
 Mengidentifikasi izin yang dibutuhkan, struktur legal, kontrak, dan risiko kepatuhan.
- Menilai dampak lingkungan dan sosial
 Meminimalkan risiko lingkungan dan memastikan penerimaan masyarakat setempat.
- Memberi dasar keputusan investasi
 Menghasilkan kesimpulan layak atau tidak layak disertai skenario dan mitigasi risiko.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis bagi Perusahaan

Sumber: Freepik
Manfaat utama studi kelayakan adalah mengurangi ketidakpastian, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis di Indonesia.
Manfaat yang dirasakan bisnis:
- Keputusan berbasis data
 Manajemen tidak lagi mengandalkan asumsi, melainkan temuan pasar, angka biaya, dan simulasi keuangan.
- Efisiensi perencanaan
 Rencana pengadaan, operasi, dan pemasaran disusun dengan prioritas yang jelas sesuai kapasitas perusahaan.
- Daya tawar ke investor dan lembaga keuangan
 Dokumen studi kelayakan yang solid meningkatkan kepercayaan pihak pendana.
- Mitigasi risiko sejak awal
 Risiko pasar, operasional, finansial, dan legal diidentifikasi beserta langkah antisipasinya.
- Akurasi proyeksi keuangan 
 Bisnis mendapat gambaran arus kas, kebutuhan modal kerja, dan titik impas yang lebih presisi.
- Kesesuaian dengan regulasi lokal
 Mengurangi hambatan perizinan dan potensi sanksi karena analisis hukum yang memadai.
- Kesiapan eksekusi di lapangan
 Struktur organisasi, SOP, dan KPI lebih jelas sehingga implementasi berjalan terarah.
Contoh ringkas manfaat di konteks Indonesia:
- Usaha F&B lokal dapat menekan pemborosan persediaan karena estimasi permintaan kota target lebih akurat.
- Startup logistik dapat memilih model armada yang sesuai dengan kondisi jalan dan pola permintaan regional.
- Produsen manufaktur dapat menentukan lokasi pabrik dengan akses bahan baku dan tenaga kerja yang optimal.
Komponen Utama Studi Kelayakan Bisnis
Sumber: Freepik
Komponen inti studi kelayakan bisnis mencakup pasar, teknis, keuangan, hukum, lingkungan, dan manajemen. Enam komponen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang peluang, risiko, dan kesiapan eksekusi usaha di Indonesia.
1. Aspek pasar dan pemasaran
Tujuan: memvalidasi permintaan dan strategi masuk pasar.
Yang dianalisis: ukuran pasar, tren, segmen prioritas, persona pelanggan, peta pesaing, positioning, saluran distribusi, rencana promosi.
Output kunci: proyeksi penjualan realistis per wilayah.
2. Aspek teknis dan operasional
Tujuan: memastikan proses produksi atau penyediaan layanan berjalan efisien.
Yang dianalisis: lokasi, layout fasilitas, kapasitas, teknologi, pemasok, logistik, kebutuhan utilitas, standar kualitas, SLA.
Output kunci: rencana operasional dan estimasi biaya operasional.
3. Aspek keuangan
Tujuan: mengukur kelayakan finansial.
Yang dianalisis: kebutuhan investasi, biaya tetap dan variabel, harga jual, proyeksi laba rugi, arus kas, kebutuhan modal kerja, sensitivitas.
Indikator: NPV, IRR, Payback Period, BEP.
| Indikator | Arti Singkat | Keputusan Umum | 
| NPV | Nilai kini bersih arus kas | Layak jika NPV positif | 
| IRR | Tingkat pengembalian internal | Layak jika di atas cost of capital | 
| Payback | Waktu balik modal | Semakin cepat semakin baik | 
| BEP | Titik impas penjualan | Target minimal penjualan tercapai | 
4. Aspek hukum dan perizinan
Tujuan: memastikan kepatuhan regulasi di Indonesia.
Yang dianalisis: bentuk badan usaha, perizinan OSS, sertifikasi, kontrak, hak kekayaan intelektual, ketenagakerjaan, perpajakan.
Output kunci: daftar izin, timeline, dan biaya kepatuhan.
5. Aspek lingkungan dan sosial
Tujuan: menilai dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
Yang dianalisis: kebutuhan dokumen AMDAL atau UKL UPL, pengelolaan limbah, efisiensi energi, hubungan dengan komunitas lokal.
Output kunci: rencana mitigasi dampak dan kepatuhan lingkungan.
6. Aspek manajemen dan organisasi
Tujuan: memastikan kemampuan eksekusi.
Yang dianalisis: struktur organisasi, kebutuhan SDM, kompetensi kunci, SOP, KPI, tata kelola, rencana pelatihan.
Output kunci: rencana organisasi dan kebutuhan rekrutmen.
Langkah-Langkah Membuat Studi Kelayakan Bisnis

Sumber: Freepik
Langkah penyusunan studi kelayakan dimulai dari perumusan tujuan, pengumpulan data, analisis per aspek, simulasi finansial, hingga kesimpulan layak atau tidak layak.
1. Tetapkan tujuan dan ruang lingkup
Definisikan tujuan bisnis, model pendapatan, asumsi utama, dan cakupan wilayah Indonesia yang ditargetkan.
2. Kumpulkan data primer dan sekunder
- Data primer: survei konsumen, wawancara, observasi, uji coba penjualan.
- Data sekunder: laporan industri, data pemerintah, publikasi riset, data kompetitor.
 Pastikan sumber relevan dengan kota atau provinsi target.
3. Analisis aspek pasar
Ukur ukuran pasar, tren pertumbuhan, segmen prioritas, dan peta pesaing. Hasilkan proyeksi penjualan konservatif, moderat, dan optimistis.
4. Analisis aspek teknis dan operasional
Tentukan lokasi, kapasitas, pemasok, alur proses, kebutuhan alat, dan standar kualitas. Hitung kebutuhan capex dan opex.
5. Analisis aspek hukum dan perizinan
Buat daftar izin, persyaratan dokumen, biaya, dan estimasi waktu pengurusan. Sertakan risiko kepatuhan dan mitigasinya.
6. Analisis aspek lingkungan dan sosial
Identifikasi potensi dampak dan rencana pengelolaannya. Sertakan indikator keberlanjutan yang relevan.
7. Analisis aspek manajemen dan organisasi
Rancang struktur tim, peran kunci, rencana rekrutmen, SOP, dan KPI implementasi.
8. Susun model keuangan dan uji sensitivitas
Bangun proyeksi keuangan 3 sampai 5 tahun. Uji sensitivitas terhadap variabel kunci seperti harga jual, volume penjualan, dan biaya bahan baku.
9. Rumuskan risiko dan mitigasi
Buat daftar risiko pasar, operasional, finansial, dan legal. Tetapkan rencana mitigasi dan trigger pemantauan.
10. Tulis laporan dan simpulkan kelayakan
Satukan temuan per aspek, tampilkan ringkasan eksekutif, indikator finansial, dan rekomendasi jelas: layak, layak dengan catatan, atau tidak layak.
Tantangan dalam Melakukan Studi Kelayakan Bisnis

Sumber: Freepik
Tantangan utama dalam studi kelayakan bisnis adalah ketersediaan data yang akurat, keterbatasan kemampuan analisis, ketidakpastian pasar, dan soal kepatuhan hukum. Mengatasi tantangan ini membutuhkan metodologi yang tepat dan disiplin validasi data.
1. Ketersediaan dan kualitas data
Banyak pelaku usaha kesulitan mendapatkan data pasar yang spesifik dan terbaru. Data sekunder sering tidak sesuai dengan wilayah operasi di Indonesia. Solusi praktis adalah menggabungkan data sekunder dengan survei primer yang terarah pada segmen target.
2. Validitas asumsi dan bias konfirmasi
Asumsi penjualan dan harga sering terlalu optimistis. Bias konfirmasi membuat tim hanya mencari data yang mendukung ide. Gunakan skenario konservatif, moderat, dan optimistis dengan batasan yang jelas agar hasil perhitungan lebih seimbang.
3. Keterbatasan analisis finansial
Perhitungan NPV, IRR, Payback, dan BEP memerlukan pemahaman arus kas dan biaya modal. Kesalahan kecil pada diskonto atau proyeksi dapat mengubah keputusan kelayakan. Terapkan uji sensitivitas untuk variabel kunci seperti volume, harga, dan biaya bahan baku.
4. Kompleksitas teknis dan operasional
Pemilihan lokasi, kapasitas, dan teknologi memengaruhi biaya dan keandalan operasi. Banyak proyek gagal karena kapasitas tidak sesuai permintaan. Lakukan studi kapasitas bertahap dan rancang SOP yang realistis terhadap kondisi logistik lokal.
5. Kepatuhan hukum dan perizinan
Proses perizinan membutuhkan ketelitian dokumen dan pemahaman regulasi yang berlaku. Keterlambatan izin dapat menunda proyek dan menambah biaya. Buat daftar izin, estimasi waktu, dan tahapan kepatuhan sejak awal perencanaan.
6. Dampak lingkungan dan sosial
Proyek tertentu memerlukan dokumen lingkungan seperti UKL UPL atau AMDAL. Tanpa perencanaan yang baik, risiko penolakan masyarakat atau sanksi meningkat. Sertakan rencana mitigasi dampak dan komunikasi dengan pemangku kepentingan lokal.
7. Kapabilitas tim dan tata kelola
Kurangnya kompetensi pada analisis data, keuangan, atau hukum sering menjadi hambatan. Bentuk tim lintas fungsi yang memiliki peran jelas. Lengkapi dengan SOP, KPI, dan mekanisme pengawasan untuk menjaga kualitas hasil studi.
8. Ketidakpastian pasar dan perubahan regulasi
Perubahan tren konsumen, kebijakan, dan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi proyeksi. Gunakan pendekatan adaptif dengan pembaruan asumsi berkala dan rencana kontinjensi.
Baca Juga: Langkah Praktis Merancang Business Model Canvas yang Siap Tumbuh
Peran Konsultan Studi Kelayakan Bisnis

Sumber: Freepik
Konsultan studi kelayakan membantu memastikan keputusan investasi dibuat berdasarkan data dan metodologi yang valid. Peran utamanya meliputi perancangan metodologi, pengumpulan dan analisis data, pembentukan model keuangan, serta perumusan rekomendasi yang objektif.
Manfaat utama bekerja dengan konsultan:
- Metodologi yang terstruktur
 Desain riset yang jelas, cakupan aspek lengkap, dan standar evaluasi yang konsisten.
- Akses data dan alat analisis
 Pemanfaatan sumber data tepercaya dan model analisis yang teruji untuk konteks Indonesia.
- Model keuangan yang dapat diaudit
 Perhitungan NPV, IRR, Payback, BEP, dan uji sensitivitas dengan asumsi yang terdokumentasi.
- Objektivitas rekomendasi
 Penilaian layak atau tidak layak disampaikan berdasarkan bukti, bukan preferensi internal.
- Efisiensi waktu dan biaya
 Proses lebih cepat karena pengalaman lintas industri dan template laporan profesional.
- Kepatuhan regulasi
 Daftar izin, rute perizinan, dan estimasi waktu disusun sejak awal untuk menghindari hambatan.
Output yang biasanya diberikan konsultan:
- Ringkasan eksekutif untuk pengambil keputusan
- Analisis per aspek dengan data pendukung
- Model keuangan dan file kerja
- Matriks risiko dan rencana mitigasi
- Kesimpulan kelayakan dan opsi strategi masuk pasar
Jika bisnis Anda memerlukan studi kelayakan yang komprehensif dan dapat dipresentasikan ke investor, pertimbangkan layanan dari NAS Consulting & Research. Tim dapat membantu dari desain riset hingga penyusunan laporan final yang siap dipakai dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis Sebelum Memulai Usaha

Sumber: Freepik
Studi kelayakan bisnis adalah langkah krusial untuk menilai potensi pasar, kesiapan operasional, dan kelayakan finansial sebelum eksekusi. Proses yang baik membantu mengurangi risiko, meningkatkan akurasi proyeksi, dan mempercepat keputusan investasi yang tepat.
Poin utama yang perlu diingat:
- Validasi permintaan dan peta pesaing menentukan arah strategi
- Operasi yang realistis menghindari pemborosan biaya
- Indikator finansial memberi ukuran objektif kelayakan
- Kepatuhan hukum dan lingkungan menjaga kelangsungan usaha
- Tim dan tata kelola menentukan kualitas eksekusi
Mulailah dengan studi kelayakan yang terencana agar keputusan bisnis lebih terukur. Untuk pendampingan profesional, kunjungi NAS Consulting & Research dan dapatkan dukungan analis yang memahami karakter pasar Indonesia.
Pertanyaan Seputar Studi Kelayakan Bisnis
Q1. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis?
Studi kelayakan bisnis adalah analisis menyeluruh untuk menilai apakah suatu ide usaha layak dijalankan dari aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, lingkungan, dan manajemen.
Q2. Kapan studi kelayakan bisnis perlu dibuat?
Studi kelayakan dibuat sebelum memulai usaha baru, ekspansi, pembelian aset besar, atau ketika mencari pendanaan dari investor dan bank.
Q3. Apa perbedaan studi kelayakan bisnis dan rencana bisnis?
Studi kelayakan menjawab layak atau tidak layak. Rencana bisnis menjelaskan cara mengeksekusi usaha yang sudah dinyatakan layak.
Q4. Apa tujuan utama studi kelayakan bisnis?
Menilai peluang, risiko, dan proyeksi finansial agar keputusan investasi berbasis data.
Q5. Apa saja komponen utama studi kelayakan bisnis?
Aspek pasar, teknis, keuangan, hukum dan perizinan, lingkungan dan sosial, serta manajemen dan organisasi.
Q6. Sumber data apa yang digunakan dalam studi kelayakan di Indonesia?
Data primer dari survei dan wawancara serta data sekunder dari lembaga resmi seperti BPS, Kementerian, dan riset industri relevan.
Q7. Apakah UMKM perlu studi kelayakan bisnis?
Perlu, namun kedalaman analisis dapat disesuaikan dengan skala usaha agar efisien.
Q8. Apakah konsultan diperlukan untuk studi kelayakan?
Direkomendasikan jika nilai investasi besar atau membutuhkan dokumen yang siap diaudit oleh investor dan lembaga keuangan.
 
	
 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							